PR Harus Pintar Kelola Reputasi

[IMG:sps-cam1-26-2-edit.jpeg]

Reputasi perusahaan antara lain dipengaruhi oleh penerimaan masyarakat sekitar terhadap perusahaan. Karena itu, perusahaan harus mampu menjaga hubungan dengan komunitas di sekitar perusahaan agar kelangsungan bisnis perusahaan terus terjaga. Demikian benang merah dari berbagai diskusi yang berkembang dalam workshop The 25th How to Handle Press Well Workshopbertema “Membangun Reputasi Melalui Perencanaan dan Audit Komunikasi yang Komprehensif”, yang digelar Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat di Jogjakarta, Selasa - Jumat (14-17/10/2014).

Workshop yang diikuti 19 peserta dari 14 korporasi/organisasi di Indonesia, itu dibuka oleh Direktur Eksekutif SPS Pusat Asmono Wikan. Ia menyampaikan materi tentang Media Landscape di Indonesia. Pengetahuan tentang media di Indonesia sangat penting bagi para praktisi PR. “Praktisi PR harus bisa memahami peta media di Indonesia secara detil," ujar Asmono.

Di hari pertama workshop hadir Nurlaela Arief, Head of Corporate Communication PT Biofarma (Persero). Ia berbagi pengetahuan tentang Reputasi, Tanggungjawab Sosial, dan Kesinambungan Perusahaan. Menurut Lala, reputasi terdiri dari tiga hal yaitu perilaku orang-orang yang ada di perusahaan, performa perusahaan, dan komunikasi yang salah satunya dilakukan melalui media massa“Kita dapat meningkatkan reputasi perusahaan salah satunya dengan media. Sebagai Public Relations (PR) kita harus pintar mengembangkan reputasi,” ujar Lala.

Mengisi hari kedua workshop, Hifni Alifahmi, Pengurus BPP PERHUMAS, menyampaikan materi tentang “A-Z Corporate Communications dan Reputation Audit”. Dengan runtut ia menceritakan bagaimana melakukan audit komunikasi secara komprehensif, mulai dari perspektif, kerangka kerja, model, dimensi, hingga pelaporan dan pemantauan audit komunikasi. “Public Relations audit bisa mengevaluasi 3 lapis yaitu public perceptioninternal environment, dan eksternal environment,” ujar Hifni.

Hifni menjelaskan, seorang PR harus memiliki solusi untuk melakukan audit komunikasi yaitu dengan membuat PR Metrics dengan riset dan evaluasi berbasis pengukuran standar PR atau corporate communications.

Di samping berada di kelas untuk berdiskusi dan bersimulasi dengan narasumber, pada hari keduaworkshop, peserta diajak mengunjungi Kantor Harian Kedaulatan Rakyat. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung cara kerja media. Usai merampungkan semua rangkaian workshop,  para peserta berkesempatan menghadiri The 3rd Indonesia Public Relations Awards & Summit (IPRAS) danThe 1st Indonesia Media Research Awards & Summit (IMRAS) yang berlangsung di tempat yang sama.***